Saturday, May 28, 2011

The Lost Generation

Why does “The Snows of Kilimanjaro” included in The Lost Generation's work??

  • Because Ernest Hemingway's style is considered to have emotional understatement, laconic dialogue, and crispness. A lot of his writing deals with an inner conflict against circumstances which had different style of other U.S writers in 20th century.
  • Because Ernest Hemingway had a mentor (Ezra Pound) who built Imagism.
  • Because “The Snows of Kilimanjaro” didn't grew in America, but in Paris (Europe). Because Ernest Hemingway left the U.S. and write their books on other cities. After World War One, Hemingway moved to Paris to write instead of returning home. He like his fellow ex-patriates in Paris, was influenced by the harshness of war and the time he spent overseas.
  • Because Ernest Hemingway had a general feeling of disillusionment of American literary notables who lived in Europe, most notably Paris, after the First World War. So, he, Gertrude Stein, and other U.S writers built “The Lost Generation”. They were unhappy with American culture, the writers were instrumental in changing their country's style of writing, from Victorian to modern.
     

Friday, April 29, 2011

“Tentang Rasa”

Hujan pada pagi yang lalu
Coba sembunyikan tangisan pilu
Kala lidah terasa kelu
Kala waktu lambat berlalu

Semilir angin senja berbisik lirih
Coba ungkapkan pedih perih
Kala hati terasa letih
Kala asa menjadi buih

Kau datang laksana kejora
Berkelap-kelip indah tiada tara
Mengajak hati berdansa ceria
Kala malam berpesta ria


Saturday, 10/04/2011.

“Tanpa Ralat”

Saat duka mulai mengerat
Saat benci semakin menguat
Saat amarah mencuat
Saat kata tak lagi berat
Aku pergi tanpa niat
Diikuti kabut perak nan pekat
Dengan pendaran-pendaran hijau pucat
Mengumpat tanpa ralat


Tuesday, 15/03/2011.

“Intuisi?, Nyata...”

Kekaguman semata membawa duka
Menggiring hati bermuram durja
Mata hati tak pernah berdusta
Mengikuti intuisi yang ada
Wajahmu yang tak terlupa
Menghiasi hidup penuh makna
Memaparkan seluruh asa
Berharap semua nyata


Thursday, 06/08/2009.

“Pandanglah Aku”

Hari ini hari yang paling menjemukan
Hari dimana aku harus berjuang
Melawan keputus-asaan
Memusnahkan bayang-bayang

Di sini aku berdiri
Lama aku terpaku
Diam seribu bahasa
Satu cita yang ku pinta

"Pandanglah aku"
Sebelum semuanya gelap


Monday, 14/03/2011.